Rabu, 26 Desember 2012

kita tetaplah hamba...


kapanpun aku tetaplah hamba. dan Kau adalah Rabbku, selangkah saja aku merapat padaMU, seribu langkah tak sulit buatMu dekat padaku. Aku saja yang terlalu lelap...

 ingat kata-kata ini
"kita berada diantara dua ujung, kelahiran dan kematian
dan mati itu jauh lebih dekat
ntah bekal apa yang sudah terkumpul untuk menemui maut?"

kalau dibukunya Ust Salim A Fillah ada yang lebih nyentil ni ukh
" yang paling aku takutkan ialah keakraban hati dengan kemungkaran dosa, jika suatu kemaksiatan berulang kali dikerjakan, maka jiwa menjadi akrab dengannya hingga ia tak lagi peka dan mati rasa!!!






tadi malam, selepas pulang takdziah, aku dan sahabatku ini mampir di warung jus, sahabat manisku ini menatapku sambil berkata "ka, aku pernah baca, jika jiwa kita telah besar karena kerja2 keimanan ini, maka raga pun akan lelah mengikuti kemauan jiwa, tapi lelahnya bernilai..."
Subhanallah...
tak ada yang lebih dari kita ukhti... hanya semangat yang terkadang longgar ini yang kita punya. hanya hati yang selalu merindu ini yang kita bawa ditiap pergantian hari...

kita masih hamba yang dititip pada kedua insan berhati malaikat itu... bakti kita masih utuh untuk mereka... jadi mereka adalah cinta...hamparan cinta... bentuk cinta dan segala cinta...

menyibukkan diri bersama urusan indah ini...
adalah investasi indah juga buat ayah dan ibu.

siapa lagi... siapa lagi.....

aku beruntung menemukan wanita hebat seperti kalian berdua kawan..
ikatan kita sudah terlalu kuat. aku sayang kalian karena ALLAH.
jika berada diantara kalian aku merasa hawa segar. seolah2 setiap cerita kita adalah penguat buat perjalanan cinta berikutnya.
tetaplah seperti cahaya yang kurasa saat langkahku terlunta dalam samar- samar gelap.
ingin tetap berlomba menghapal Qalam indah NYA dengan kalian... seperti yang sering kita dengar. esok mak bapak kita menerima mahkota indah itu dari kita.
kawan... aku ingin tetapa bersemayam di satu ruang indah disetiap rhabithohmu..

sepenuh rindu
ika(yang tak pernah kalah karena kalian selalu membuatku menang..)


“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling mencintai…” [HR Muslim (54), Abu Dawud (5193), dan at-Tirmidzi (2689)]

“Walaupun engkau membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi niscaya engkau tidak bisa mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang telah mempersatukan hati mereka” (Al-Anfal: 63)

Ibnu ‘Aun berkata: Dari ‘Umair bin Ishaq, ia berkata: “Kami menganggap bahwa yang pertama kali diangkat dari manusia adalah persahabatan.” [Tafsiir Ibnu Katsir, QS. al-Anfaal: 63.]





Jumat, 21 Desember 2012

karena ibu adalah ibu

karena ibu adalah ibu, tak bisa terdefinisi olehku. sulit buat ku terjemahkan dengan keindahan apapun. rasanya tak sebanding. hanya Syurga... Syurga... Syurga untukmu bundaku sayang...
semua hari adalah cintamu, semua perjalanan ini juga berkah cintamu...
setulus hati
AKU MENCINTAIMU..
Esok aku ingin jadi sosok ibu yang luar biasa sepertimu..

Selasa, 11 Desember 2012

Akan lebih biasa

mengharapkan kembali kehadiran itu
dengan katub yang tak sesempurna bentuk kemarin
karena ini lebih, lebih dari sekedar bangganya sang daun ketika ditetesi lembutnya embun
walau hanya sewaktu, tak sempat bersapa dan mendalam.
namun benar-benar menyapu kerinduan
kerinduan yang terbiasa kunikmati
hingga kulupa ada apa dengan semuanya

menuju mimpi yang begitu indah kupercayai
dengan segala yakin dan keadaan yang mampu mengubah sorot mata hatiku
karena itu juga lebih, lebih dari sekedar setianya tanah pijakan saat kemarau yang setia merindu tetesan hujan
walau hanya sebentar berbentuk gerimis, namun bersapa menggenangi secara tepat. jelas itu rindu

menanyakan pada khayalku... ketika mataku menagih tanda
aku benar- benar melihat, menyaksikan dan menikmati
walau hanya sesaat, tapi segalanya tertinggal dan tersusun tepat di sebuah mimbar indah
berhias kedip-kedip anggukan, disebelahnya ada tanda-tanda pemastian
walau tak setepat lingkaran pelangi yang menjadikan makhluk terpana, menyisakan tanda percaya
tapi lebih dari goresan warna.

kupastikan
kan kuat,
kan kunikmati
karena sudah terbiasa dan akan lebih biasa

suguhan yang terlintas dimimpiku kemarin yang mampu memaksaku,
aku berani, berani selalu begini.
tanpa anggukan,
tapi berbinar diujung gapai yang kerap membayangi...
sederhana tapi menawan...

cukup!!!

Sabtu, 01 Desember 2012

inginku tak berlebihan

Memakai toga hitam milikku di oktober tahun depan
mencium takzim tangan kekar papaku dengan segala rasa banggaku padanya
memeluk erat sosok sholehah milikku
berbisik lantang ditelinga adik2ku bahwa mereka akan lebih hebat dariku

ALLAHU RABBI,,, tak banyak, bahkan hanya seremonial buat sebahagian manusia. tapi aku terlalu berambisi melihat senyum terindah papaku seperti cerita2nya ketika aku kecil dulu
" suatu saat nanti jika papa sudah tua, dan ika sudah dewasa. papa hanya punya satu mimpi, memajang semua photo keberhasilan kalian di sudut ruangan depan yang tak seberapa luas ini. cuma itu penawar impian papa. jadilah putri kebanggan papa, putri sholehah buat umak, teladan nyata buat adik2."

berulang-ulang papa selalu membisikkan hal yang sama padaku dulu, tepat setelah dia selesai sholat isya, dia selalu menghapiriku di kamar kecil kami, menggaruk2 kepalaku seolah2 ingin menambah nyenyaknya tidurku, atau hanya sekedar meriksa anti nyamuk hidup atau tidak di kamar itu.

atau  malam minggu jika aku tertidur di depan TV, papa pasti mengangkat dan memindahkanku ke kamar sambil minta tolong umak buat pasangin anti nyamuk...
hal ini juga dirasakan adik2ku...jika aku pulang kampung aku menyaksikan hal yang sama dilakukannya pada Iqbal, Eman, Yesi, Yuni dan Hani.

umak yang tak pernah lelah mengajariku untuk lebih baik, yang setia menanyakan kabarku di hampir setiap penghujung hari, yang ceritanya selalu penuh pelajaran, yang mengajariku masak, melipat pakaian yang rapi atau selalu mengingatkanku agar menjemur handuk setelah selesai mandi... intinya dari hal kecil dia mengajariku..
Ya Rahman betapa sayangnya kami pada mereka berdua...
tak ada alasanku meminimkan baktiku buat mereka. Mereka yang selalu ada untukku dan adik2ku, merekalah yang tak pernah terlihat lelah dihadapan kami.

aku ingin bersila bersama mereka di syurga kelak... Aamiin...

Kamis, 08 November 2012

tasbih itu seketika mendamba cinta

Bismillah...

ini bukan cerita plesetan karya hebat kang abik... tak ada juga roman puitis tentang pemilik cinta sejati yang terlukis disana, kata ini biasa saja tak mencantumkan bait2 anugerah bagi yang mudah terbius indahnya kata. 

halah... namanya juga merangakai kata... ujung2nya tetap akan jadi cerita, meski cuma ceritaku dan sisa deretan tasbih yang belum ku tempuh hingga ujung.


cerita ini mulanya tak berpangkal, ujungnya pun belum terlihat, lho?
namun tak juga samar, nyata disana, jauh.... tempat pertemuan kata2 yang membuat deretan tasbihku sempurna... hanya bumbu doa yang menjadi katalisnya... ingin menempuh semua ini dengan percepatan maksimal .


aku lupa ngasih tau sesuatu yang jadi titik pemula kisah tasbihku yang merindu.
sebenarnya, akan ada keadaan dimana aku tak bisa melerai tuntas debat bathinku. merasa ingin menggantung semua bisikan asing yang mengajakku tuk melupakan narasi kisah ini. tak bisa...
 

aku berjanji... namun sering sengaja melupakan janjiku, menjadikan tasbihku mundur selangkah...ya Rabb... kian jauh.

aku menanam tanda insyaf, besok ku gali kembali, kubongkar bongkahan penyubur yang susah payah kubuat... hah... itu juga menjauhkanku.

aku mengingat tumpukan salah yang menjadikan tasbihku tak tepat nilainya. namun aku lupa lagi... tak membias lagi bayangan indah ketika hanya titik2 halus menghujani pipi tanpa nilai tamparan itu. ini juga menjauhkanku...

ketika tasbihku menuntut arti pengabdianku, hanya pesan2 dosa yang menari-nari detik ke detik yang berlalu.

ketika itu aku juga lupa, bahwa aku hanya titisan dosa yang melupakan harapan pemilik senyumku.

saatnya aku ingin melambaikan... selamat jalan cerita duka, selamat jalan sematan salah, selamat untuk tidak menemuimu dalam tumpukan lelah dalam dosa,


ALLAH...

Aku tak membenciku, aku ingin bersama bayangan yang tadi pagi kulihat di cermin datar yang bayangannya sama denganku, ingin membersamainya dalam arti rindu yang sesungguhnya. ingin menggapai semua ingin yang tak lepas dari ingin-MU

Ampuni aku ya Rabbi....


                                                                                    sudut kamar Salsabila, 8 nov 2012



Senin, 05 November 2012

La Tusrifuu

Telah kami pesankan seorang manusia untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya.” (Al-Ahqaaf : 15)

Beribadahlah kepada Allah, jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (An-Nisaa : 36

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:”Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al-Isra : 23-24)

Rencana Allah itu jauh lebih baik...tak sekedar rencana yang sering ku tulis dengan pena, yang kemudian kuniatkan untuk sebuah proses pencapaian, pada hasilnya kuinginkan sebuah kemaksimalan, indah, bertabur hiasan-hiasan yang mungkin saja aku terpana lama olehnya. BUKAN...! rencana_MU jauh lebih indah dari itu. aku yakin...

kemarin pagi ada sebuah pelajaran indah yang kudapati. sebuah pesan yang sampai saat ini masih jadi pengobat risau yang tak jelas karena dunia.
sebuah kata2 yang mengharuskan aku terhenti menyiapkan bekal mengajar GMBB di kelas X. kata itu lah yang kemudian menjadikan pagi ini langkahku lebih tegap dari kemaren..

sehabis dari ruang piket, aku langsung berwudhu ke kamar mandi guru sambil melihat jam di hp yang selalu setia mengingatkan waktu2 penting untuk ngedate dengan-NYA. Hmm Dhuha Yuk Sholihah....
Musholla sekolah yang menjadi tempat ternyaman bagiku sebelum dan sesudah mengajar di kelas.Musholla yang sepi, damai dan aku suka pada jam2 segini belum terlalu ramai karena anak2 masih di kelas menunaikan tholabul 'ilminya

usai sholat, tiba2 saja ingat umak (red: my mom)..." sms ahhhh"
kulenggokkan jari2ku di tombol hp yang hurupnya mulai memudar... mungkin karena udah hapal saja posisi hurupnya makanya tetap bisa cepat,,hehe
"Bismillah...
Dhuha menyapa... mari membangun rumah indah kita di syurga...
doakan ika mak...
Allah titip rindu buat umak tercantikku di rumah..."
sent......slupsluppppppp terkirim...

gak adil jika papa tak di sms juga....
tak peduli papa akan baca saat itu atau beberapa jam kemudian... yang jelas saat itu aku benar2 rindu mereka berdua... Murobby perdanaku ..^_^
dengan editan di akhir kata2 sms
" Allah titip Rindu buat papa terhebatku"
terkirim....

ternyata papa yang duluan balas...
"iya nak... papa sedang otw ke Nurul 'ilmi, mau nyelesain tunggakan uang sekolah adik...
Insyaallah kita bangun sayank...
Papa selalu optimis untuk itu, tak pernah papa resah dengan kondisi apapun yang Allah persilahkan hadir untuk keluarga kita,,, papa hanya yakin perjuangan papa untuk kalian tak sia-sia.. kalian karunia terindah buat papa. papa tak pernah risau nak... makasi nak"

Allah... lagi2 aku terpuka dengan kata2 lelaki hebatku ini...
kawand... ada kata2 jangan resah/ risau yang selalu ayahku pesankan untukku...
la tusrifuu....
jangan resah...
jangan galau...
Subhanallah...
ingin rasanya saat itu mendaratkan hidung dan kening ini di punggung tangan kekar itu... hanya rindu yang kupunya saat ini. rindu yang sengaja ku bungkus rapi dengan do'a dhuhaku untuk kedua pahlawan terhebat milikku...
Bersyukur atas limpahan nikmat-MU.. menitipkan aku pada manusia teramanah seperti mereka.
meski sempit papa akan katakan lapang nak...
habispun masih dikatakan ada nak...
ada berjuta hikmah dari segala cobaan hidup ini... aku semakin tersadar ya Allah... semakin Menyayangi-MU...

pagi ini... seperti semalam... titip rindu buat raja rumah istana kami... sayangi ia Rabbi... sampaikan ia pada cita2 tertingginya...Aamiin...
selipkan bisik2 kasihku pada umak tercantik yang kumiliki... aku akan selalu jadi putri kebanggan buatnya...






Jumat, 28 September 2012

rindu PENJARA SUCI itu, dunia kecil kita dulu



Seidah bingkisan terindah...
objek berjuta adanya
itupun suatu kehadiran berjuntai alfa..
semarakkan rasa itu dengan benar..
ada hati kadang tak berbisik, diam dengan dentingan remang..
cinta itu realita adanya,,, merasuk dan terilhami..
namun.. data terlalu menggenang
hingga kadang tak satupun tertapis lewat..

aku juga tak pandai mendetailkannya..
hanya bisa berbicara kata sesuai dengan ingin yang ada...
namun tak terhimpun segenap keterhimpunan,,, yang perlu
yang butuh
yang abadi
ada DIA yang abadi dan seindah2 objek rasa

berbahagialah wahai seribu bayangan,,,
rentas satu cinta yang penuh MAHABBAH,(LUBIS sholeha ^_*.)

Jumat, 21 September 2012

lingkaran istimewa

kadang aku lupa menuliskan segalanya secara berurutan dan sempurna.. lepas begitu saja, dibawa raib oleh rentetan halusinasi yang membayangi rasa percayaku, bahwa benar saat ini sudah semester 7.
hmhm tentang perjalanan hari ini.
suatu kebanggan jika saat ini berada ditengah-tengan wajah cantik itu. (berassaaaa banget dah semester tua^_^)
kuurai kata semangat tentang perjalananku ketika langkah pertama menuju tempat ini dulu. biasa saja ekspresi sebagian mereka, sebagian agak tertunduk, sebagian lagi menatapku dengan serius.
kata itu "saat jadi anak jadilah anak yang baik, jadi mahasiswa jadilah mahasiswa yang baik, jadi asdos jadilah asdos yang baik, jadi kakak jadilah kakak yang baik, hingga ketika jadi orang tua nanti jadilah ibu yang baik" sempat kumerasa menohok jantung sendiri. ternyata masih banyak posisi baik bagi manusia ini yang belum kutunaikan.

jadi kakak itu memang bahagia, sangat bahagia. sehingga tak ada alasan bagiku tuk menyia-nyiakan posisi ini.
sayang lingkaran ilmu ini
adik2 sholehahku

baru bukan berarti layu. keep hamasah... love u cz Allah:-)

Rabu, 16 Mei 2012

lelaki terhebatku...mengatakan "papa rindu ka..."

Ya Rabbi aku benar2 sangat bersalah hari ini...
kebiasaan buruk ternyata, hp tanpa nada. silent! harus di ubah....
segudang aktivitas semester 6 yang cukup membuatku "jama tot jama ulu". tak boleh mengeluhkan hal yang hanya seperti ini, itu kata bathinku. tapi ntah bisikan dari setan yang mana kadang terucap juga kata lelah itu. padahal sempat ditulis besar2 tu " jika ingin istirahat, bukan disini,,, nti aja di syurga :)"


UTS p2f yang memang open book pun membuat aku heppot,
ntah dah berapa panggilan tak terjawab di hp lusuhku, huft... gawat bah... dari lelaki terhebatku... ada 2 pesan baru juga, masih dari orang yang sama...

"ika maafkan papa yo nak.. tak ado maksud papa gak mau nelpon atau sms ika selama 2 minggu ini.. papa emang betul2 lagi pusing ka,. makanya setiap ika nelpon kemaren2 papa hanya bicara bentar trus matikan. takut ika bisa menangkap dari bahasa risau papa ntiknya... maaf kan papa yo nak... ika masih punyo sisa balanjo kan? doakan harga getah karet naik yo nak..wslm..."
ini isi pesan yang menguras tuntas butiran beningku hari ini... heran aja kenapa dah hampir dua minggu papa tak pernah nanya kabarku, atau ngirim puisi2 dengan sampiran lelahnya untukku...atau setidaknya selalu ada lirik lagu boru panggoaran yang bersenandung dari lisan mewahnya,
aghhhhh, rasanya benar2 rindu kawan. benar2 ingin berlari dan membiarkan butiran bening ini mengikuti langkah cepatku..
papa...maafkan ika.dah banyak simpulan2 bodohku selama dua minggu ini,
sebenarnya awalnya aku hanya beranggapan mungkin saja papa sedang sibuk di sekolah ngurus UN anak2 SD, atau sedang bawa adikku ngurus daftar SMAnya... tapi setelah lama2 aku mulai merasa tak secuil smspun hinggap di hp hijau ini...aduuuhhhh...

itu kebodohanku yang kesekian kalinya. papa emang hebat... sangat hebat. kau tau kawand yang membuat a sesenggu'anku makin lengkap hari ini ketika baca sms itu, rasanya bagai dibombardir kebuccutanku dari kemaren, berubah jadi ucapan rindu sebagai balasn sms itu. kata2 ayahku sungguh luar biasa... kebiasaan sms an yang satu tahun belakangan ini hilang tlah hadir lagi. rasanya aku betul2 ingin pulang... mendaratkan hidung warisannya tepat di punggung tangannya.
papa... beruntungnya aku jadi putrimu, kau tahu, tak ada sesal sedikitpun di hatiku walau kondisi kita seperti ini.warisan terindahmu telah kumiliki, bentuknya beda pa, beda dengan warisan yang disebut2 mereka. warisanmu memang langka pa. sebuah pemakluman dan kedekatan persahabatan kita...hanya aku pemiliknya pa... aku masih punya semangat itu pa. masih hapal semua lirik lagu ayah Ebit G Ade pavoritmu. jika kuputar alunan lagu ini, membuatku serasa kembali pada belasan tahun lalu. ketika pertama kali kau beli kaset ini.masih ingat ucapanmu " papa paliang suko jo lagu nan iko ka, taringek ka ongku ika nan olah maninggal ka. ika harus bersyukur yo,, masih ado papa jo umak dakek ika..."

memilkimu adalah kesyukuran, yang wajib ku bentang seperti bentangan sayangmu padaku
memilikimu adalah kebahagiaan, istimewa bertabur kerlipan nuansa semangat setiap mengingat kerut di dahimu...
memilkimu adalah keabadian meskipun ku tak tahu sehebat apa rasa kehilanganku nanti jika kau tiada, atau aku tak bisa membayangkan sehebat apa rasa kehilanganmu jika aku yang tiada.

ayah yang kadang sok muda, dan sok tau. tapi tetap hebat, pas, dan tak kehilangan wibawa di mataku.
ayah yang terkadang sengaja memperdebatkan yang membuatku terpancing...aghhh, kau tetap siparbada yang kukenal dari dulu pa... tetap ngajak perang apalagi kalau udah mau kalah pasti bawa2 Partai )I(..

PAPA,.,.masih sama seperti dulu. aku tetap bangga dengan kesederhanaanmu, bangga dengan tampilan kumalmu ketika pulang mangguris... kau satu2nya terhebat bagiku,
PAPA... malam ini. maafku dan maafmu membingungkanku...hehe. miss u abi...salam buat umi cantik ku...


Kamis, 26 April 2012

Harapan terselip di sini


Iqbal Hanafi Lubis,
"seperti biasa... dialah yg paling setia menunggu kepulanganku di rumah.
"kapan kakak pulang mak"
"hari ni mak dah ada nelpon kakak?"
...
sosok kuat yang paling aku idolakan setelah papa...ya... dia... jagoan kami... si pendiam yang udah punya penghasilan saat ini. memilih gak mau lanjut kuliah buat sementara waktu.
"kak, aku gak pengen kuliah rasanya.... sarupo doi. bahat ndi kak sarjana lek supir motor maia... pa holas-holas roha alak umak do hurasa pola soni i...lagian ntik kalau aku mau kuliah ndak mau biaya dari papa dan mak kak. jadi tahun ini aku mau ngumpulin uang dulu kak" ini jawabannya jika kutanyai mengapa ndak kuliah...

dari kecil. dia memang seperti ini, kalau masih bisa sendiri ndak bakalan mau minta tolong. menurut papa, adikku ini memang sosok pekerja keras, dan sangat perhatian.bagaimana tidak??
yang lebih sering ngingatin papa buat uang bulanan si jaya di asrama aja dia. atau di ujung pembicaraannya di telpon pasti nanyain " cukup dope epeng ni kakak? pala nada so ukirim kak.
atau kebiasaannya setiap akhir minggu mengisi pulsaku... kadang juga terkejut. siapa la yang salah ngirim pulsa ni.tiba2 ja da sms masuk setelah sms pulsa tu
"kak... pulsanya dah masuk??"

sekali lagi kutulis catatan kebanggaanku padamu adik luar biasa.!!!
kau memang pantas jadi orang hebat suatu hari nanti,,,



Semar Wijaya Lubis... yang ini gak kalah prestasinya, prestasi yang mengharuskan papa sering terbang2 dari kampung ke kota, buat urusan kaki sakit atau terkilir abis main bola.atau kedapatan bertingkah ala anak asrama NI.. hahaha... tapi ndak apalah dek,,, kakak tetap sayang dan bangga pada adik yang super duper ganteng ni. setidaknya masih sangat penurutlah walau hanya di depan kakak... jika ditanya hapalan, agak malu2 ni..dulu waktu kelas satu esempe paling rajin ni muroja'ah di rumah pas pulang kampung. sekarang???
"man, hapalan dah sampe juz berapa dek?"
sekarang jawabannya gini ni ...
"patenang kakak ma disi..."
"ah...biado lakna ikhwan antah berantah on...."
palingan dijawabnya sambil nyindir...
"aku bukan golongan rohis kak... aku pembangkangnya di asrama"
lalu ku balas.."bah mantaf ate...ubama golongan orang2 keren ko disii dek?"
pasti akan di akhirinya percakapan ini...
"madung me kak... natagi kakak da... dor namangarsak..."
hahaha

ntah apapun yang sering terjadi padamu, kakak masih yakin itu bagian dari proses, tetap semangat,
hantamlah apa yang bisa kau lakukan dk...

kakak tetap berharap lebih padamu... miss u dinda sholeh!!!
besok2 kita muroja'ah bareng lagi ya seperti 3 tahun yang lalu...heheh

met UN... SUKSESS coyyyyy...^_*

Rabu, 25 April 2012

intinya aku bahagia di jalan kita ini... ukhtiku sayang..

 semua terjalin lebih dari sebuah jalinan yang ku perkiraakan... sepintas cara berpikirmu kadang sering membuatku tersusup amarah... yach... pilihan santaimu dalam sejumlah himpitan... tapi seperti yang kuucapkan dari dulu aku bangga pernah dipertemukan dengan saudara sepertimu..

aghhhh... debat... debat kita.
yang membuat semua orang heran dengan kejogalan(red: mada, bandel, takkang dan sejenisnya) kita.
pernah pertanyaan ini terlontar begitu saja padamu ketika itu. ketika jam malam untuk kategori akhwat sholeha sudah habis, tapi dengan gaya tak bersalahku mengajakmu jajo malam itu...
tepat pukul 11.30 malam ibu jualan nasi goreng itu masih bersedia menghidangkan menu yang saat itu begitu nikmat...setidaknya pas lah buat pencari nafkah yang luntang lantung seperti kita...^_*

"Ris.... siapa akhwat terjogal di Unri ini?"
jawabanmu masih tenang...," kita ika..."
"lalu... siapa lagi akhwat yang sering lari jalur...(masih syar'i koq)?"
"kita ka"
"lalu siapa kita?" tanyaku lagi..
"kitaaaaaaaaaaaaaaaaaa.... kitaaaaaaaaaaaa.... apa adanya ika!!!" ucapmu...huftttt...
 hadeeeehhhh.... semua telah berlalu ndukkkk... dari zaman SMA,, kita memang selalu di takdirkan sama... sampai sekarang pun sama... walaupun tetangga prodi...
tapi setidak2nya aku masih bisa teriak2 nanyain sisa uangmu hari ini buat makan siang atau beli CapCin idola kita...

udah la dulu ya nduk....
dah mau masuk aku ha... besok2 mu yang ngelanjutin ini... tentang kisah kita dimana2... banyak lagi...

love u sholiha..




atas rasa bersalahku...hikssss
tetaplah jadi si tenang yang tegar seperti yang ku kenal..

Sabtu, 21 April 2012

sebentar lagi kan sampai


Seolah kan sampai namun tak diyakini
Ingin kuhentikan ombak pertikaian hati
Namun dia tak terhenti
Ataukah ku coba saja tuk menumpang buih
Teryakini kan sampai menuju sana
Di seberang rindu tak terlunta

Tentram sejenak, kemudian retak oleh sang ombak
Sekali lagi timbul tanya di balutan seruni keadaan
Ah... mungkin sudah berbaur dengan kedalaman asa
Mudah-mudahan tak sempurna karna itu memang tak indah

Buih ini kan kutumpangi hingga larut
Sampai kuyakin walaupun kan pecah di tengah pemastian
Bersama iringan dedaunan hanyut  yang terkadang  menyinggung
Duhai  hati bertahanlah
Sebentar lagi kan sampai...

Kamis, 19 April 2012

boru panggoaran (episode 3)

Sehari saja mungkin sangat berbekas, saat ini aku ingin memandang bentuk cinta itu, ingin memanggil sebutan cinta itu, ingin memeluk bentuk cinta itu, tersandar damai seperti 20 tahun lalu menumpang di rumah damainya. rumah dengan satu atap, satu jendela, satu pintu, satu  lantai. berpadu... semauku melukis dan menyemai bahagia di sana...yaph... rahim damai itu...milikmu ibu...

merindumu... sempurna, tertaut dalam serat-serat haru yang tak mampu lagi ku perluas
tak mengerti apa yang akan tersimpul... menderu, bergabung dalam sebentuk amarah yang mungkin kau pun rasakan. namun sekali lagi, kau begitu pandai menyimpan hal seperti ini jika ini pernah terjadi padamu...
dan  sekarang kucoba, aku mampu ibu, mampu dengan melampirkan notasi arahan seperti yang kau bisikkan dulu.
ibu... aku mampu... tapi tak merasakan sederhananya anggukan banggamu saat ini... aku ingin itu ibu...
dan kembali suara cintamu terbias begitu saja, menyemat dan ternyata mampu merangkul banggamu di mimbar khayalku. yach... aku merasakan banggamu ibu...

merindumu... melemparkan keras bathinku untuk beranjak dari tol yang tak bertujuan ini, menarik segenap kusutnya wajah jenuhku tuk membuka jendela hari ini dengan penuh cinta.. sesayarat makna yang terbisik olehmu beberapa bulan yang lalu... ibu... kau tahu, aku ridu

merindumu... memaksaku tuk mengusap kaca berdebu itu, selembut pintamu, selihai jemarimu ketika menyuguhkan sajian kasih untukku, dengan itu aku tak terpaksa lagi ibu,
aku rindu... setinggi rindu pada nyanyian kecil kita saat itu, di rumah kecil kita, rumah yang setiap sudutnya kutemukan ombak-ombak damai disana, kurasakan udara damai, kutemui wajah-wajah damai, semua damai... ibu aku rindu.

merindumu...merangkai serpihan kecewaku semalam, mengubah gundahku kemarin, melerai emosiku seminggu yang lalu, dan bahkan memaksaku membiarkan ubahan waktu kembali ke episode lama... seperti relatifnya perhitungan waktu mereka. begitu saja bu...
dan kuhitung deretan angka penunjuk waktu ini, kusabarkan hati yang hampir tak lagi sejalan dengan inginku... meyakinkan diri.. sebentar lagi kan temui wajah damaimu di istana damai kita.... ibu sayang.... aku mencintaimu sesempurna cintamu, :)




Rabu, 22 Februari 2012

mewujudkan biru

mewujudkan biru tak seindah adanya
perlu nestapa yang berabu bahkan buruk melebihi debu...
mewujudkan biru adalah persilangan tanda
melebihi igauan tak padu akhirnya....

aku percaya...
walau tak semudah tanda anggukan milkku...
aku terpaksa sejelas paksaan yang awalnya kupahami...
tengahnya kuhancurkan...?
dan akhirnya... aku bosan... benci... bertumpuk-tumpuk resahku....

hanya perantaraan waktu kemarin dan saat ini menjadi alsan..
bungkam itu masih tanda berkelanjutan...
bingung berlapis-lapis...
tangis... itu aku.... itu aku... itu aku...
sepenuh artiku dalam keberdaanku...

mewujudkan biru adalah keharusan
yang perlu dipercayai walau iringan ronta mengiringi
karena ini adalah janji
yang akan di tagih sang penagih...
pertama... kedua dan berlanjut...
akan bertumpu... seindah birunya

mewujudkan biru adalah ingin...
sekali lagi wujudkan biru...
aku???

Minggu, 19 Februari 2012

CINTA ( versi Anis Matta)


Seperti angin membadai.. kau tak melihatnya, tapi merasakannya. Begitulah cinta, ia ditakdirkan menjadi kata tanpa benda. Seperti banjir menderas, kau tak kuasa mencegahnya dan hanya bisa ternganga saat ia menjamah seluruh permukaan bumi. Demikianlah cinta.

Cinta ditakdirkan menjadi makna paling santun yang menyimpan kekuatan besar. Tak terlihat, hanya terasa. Tapi dahsyat.

Cinta seperti api yang menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Hanya bisa menari saat ia mengunggun. Seperti itulah cinta..

Cinta adalah kata tanpa benda. Mutiara bagi ribuan makna. Wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Tapi ia jelas, sejelas matahari.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi..

Cinta merajut semua emosi manusia.. begitu agung tapi juga terlalu rumit.. begitulah cinta. Cinta adalah makna kebenaran dalam penciptaan.. Cinta tidak tumbuh dalam hati yang dipenuhi keangkuhan, angkara murka dan dendam...

Iman itu laut, cintalah ombaknya.. Iman itu api, cintalah panasnya.. Iman itu angin, cintalah badainya..

Cinta itu memanusiakan manusia dan mendorong kita memperlakukan manusia dengan etika kemanusiaan..

Cinta adalah kegilaan jiwa. Saat ia merasuki jiwa, energimu jadi berlipat, mendidih bak kawah yang siap meledak dan membakar sekelilingnya.

Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat. Selalu berusaha memahami dan menghidupkan. Membuat manusia lebih peka dan saling menghargai. Tidak seperti kekerasan, cinta justru butuh kesabaran dan usaha dari dalam. Lebih dari sekedar kekuatan fisik.

Kekuatan cinta mampu membelah badan bulan. Mampu memecahkan tengkorak tanpa pukulan, bahkan menghancurkn tentara Fir'aun tanpa pertempuran.

Saat kamu berperang di bawah bendera kebenaran, cinta mengendalikan motif dan caramu berperang. Meski tetap ada kekerasn dan darah, cinta membuat perang menjadi agung, etis dan manusiawi. Maka mereka yangg tak terlibat dalam perang tak boleh dijadikan korban

Saat cinta lenyap dari kehidupn, maka tak ada lagi kedermawan kolektif yang membuat kita mau berbagi. Yang tersisa hanyalah keserakahan. Keserakahan di sisi lain akan menimbulkan kemiskinan. Kemiskinan akan mengubah orang menjadi pendendam dan mencari kambing hitam..

Hanya cinta yang mampu merekatkan dan mengubah dendam dan keserakahan.. Karena hakikat cinta adalah memberi dan berbagi... Cinta jugalah yang mampu mengubah dunia menjadi sepenggal firdaus...

Arafah, inilah potret negeri cinta. Seluruh jiwa menyatu dalam lukisan yang rumit: disatukan oleh kekuatan cinta yang lahir karena kekuatan iman. Arafah adalah potret negeri cinta. Saat pasukan cinta datang membebaskan jiwa-jiwa manusia dari belenggu yang membatasi hidupnya dari sekat tanah dan etnis

Arafah adalah potret negeri cinta. Saat celupan cinta jiwa-jiwa muncul dalam kesamaan-kesamaan yang baru. Keramahan yang tulus, kerendahan hati yang natural. Arafah adalah potret negeri cinta.. Negeri yang menunjukkan bahwa batasan negeri kita adalah ruang hati kita. Seluas apa ruang hati kita dapat menampung orang lain dengan cinta, seluas itulah negeri yang kita huni. Arafah adalah potret negeri cinta yang menunjukkan selama apa cinta dapat bertahan dalam hati kita, selama itulah umur negeri kita

Cinta selalu mampu menjalin setiap jiwa dalam kelembutan yang menyamankan. Cinta juga selalu mampu menampung semua bentuk perbedaan.

Cinta juga melahirkan pertanggungjawaban pada stiap mereka yang selalu bertanya mampukah mempertanggungjawabkan sikapnya di depan Sang Khalik. Cinta juga melahirkan kelembutan. Seperti sapu lidi yang direkatkan oleh cinta untuk membersihkan kehidupan. Tapi ikatan cinta mengatur irama para pencintanya dalam keserasian yang indah. Itulah sebabnya mereka kuat. Juga Nyaman dan abadi.

Taman Hati ialah taman hidup. Meski sempit ruangnya, tapi cinta mampu membuatnya menjadi lapang. Cinta membuatnya nyaman dihuni. Kenyamanan itulah rahasia jiwa yang diciptakan cinta. Ia bisa membuat kita bertahan memikul beban, melampaui gelombang peristiwa dan tetap merasa damai.

Cinta menciptakan kenyamanan yang menyerap semua emosi negatif; masuk dalam serat jiwa melalui himpitan peristiwa kehidupan. Cinta juga mampu mengobati segala luka. Semua luka emosi yang kita alami sepanjang hidup hanya mngkin dirawat di sana, dalam rumah cinta.

Dalam rumah cinta kita menemukan sistem perlindungan emosi yang ampuh. Karena hakikat cinta itu sesungguhnya hanya satu : memberi. Cinta dan memberi itu seperti pohon, mulanya ia menyerap matahari dan air. Kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang ada dalam dirinya.

Cinta mengajarkan kita memperoleh hak-hak kita dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita pada orang lain. Karena itulah cinta saling menggenapi dan mempertemukan dua kutub jiwa.

Di alam jiwa, sayap cinta sesungguhnya tak pernah patah. Kasihnya pasti akan selalu sampai. Karena bila ada cinta di hati yang satu, pasti ada cinta di hati yang lain. Seperti satu tangan yang takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain

Ketika kasih tak sampai, atau uluran cinta tertolak, sesungguhnya yang terjadi hanyalah kesempatan memberi yang lewat. Karena selama kita memiliki cinta.. kita akan selalu memiliki sesuatu yang kita berikan pada yang lain. Sesungguhnya kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada orag lain yang tidak mencintai kita.

Jalan para nabi kita adalah jalan cinta. Kita adalah anak-anak cinta. Dan cinta adalah ibu kita. Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dengan cara yang sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung.

Cinta adalah kutub jiwa yang berlawanan dengan tirani; ia lahir dari respek dan penghargaan kepada manusia. Saat kekuasaan mendapatkan sentuhan cinta,wajahnya berubah: gurat-gurat kekejaman segera berganti menjadi garis-garis kerentaan dari penguasa yang melayani.

Hanya dalam genggaman cinta kekuasaan berubah jadi alat untuk melindungi, melayani dan menyejahterakan rakyatnya. Dengan energi cinta sang penguasa bukan lagi kuda liar yang setiap saat bisa melompat dari kandang dengan energi kekuasaan..

Sang penguasa dalam genggaman cinta adalah mata air kebajikan yang pada satu saat bertemu dengan hujan deras kekuasaan, maka jadilah ia banjir; kebajikan melimpah ruah dalam muara masyarakat manusia. Demikianlah energi cinta memberi dan melayani.

Sebaik-baik pmimpin adalah yang kalian cintai dan ia mencintai kalian. Seburuk-buruknya pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan ia membencimu.

Cinta adalah kata yang mewakili seperangkat kepribadian yang utuh: gagasan, emosi dan tindakan. Tapi kebanyakan orang seringkali hanya mengambil bagian tengah dari cinta: emosi. Dalam kehidupan mereka, cinta adalah gumpalan perasaan yang romantis dan indah. Mereka bahkan menderita untuk menikmati romantika cinta. Itulah karenanya kehidupan mereka tidak berkembang..

Cinta adalah sebuah totalitas. Di sana gagasan, emosi dan tindakan menjdi kesatuan yang utuh dan bekerja bersama demi kebahagiaan orang-orang yang kita cintai. Orang-orang dengan kepribadian yang lemah dan lembek tidak dapat mencintai dengan kuat. Para pencinta sejati selalu datang dari orang-orang dengan kepribadian yang kuat.

Cinta itu indah. Bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Inti pekerjaannya adalah memberi, pada orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik. Para pencinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka: memberi. Terus menerus memberi... begitulah cinta. Menerima? Itu mungkin dan bisa jadi pasti! Tapi itu hanya efek. Seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama.

Pencinta sejati menjadikan dirinya seperti air dan matahari. Ia membuat orang lain tumbuh dan berkembang dengan siraman air dan sinar cahayanya.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Karena janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian melahirkan kepercayaan. Berbeda dengan janji, rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan ketergantungan. Ketergantungan yang menghidupkan..

Cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang untuk hidup. Meski kehidupan yang mereka bangun sering tidak disadari oleh orang-orang yang menikmatinya.

Hadirnya cinta sejati akan sangat terasa begitu ia pergi. Saat itu ada kehilangan menyayat hati. Ada ruang besar kehidupan yang tak berpenghuni

Saat seseorang kehilangan cinta sejati, maka di langit hatinya akan ada mendung pekat yang bisa menurunkan hujan air mata yang amat deras.

Intinya cinta adalah memberi, pemberian pertama seorang pencinta sejati adalah perhatian. Perhatian yang lahir dari lubuk hati paling dalam.

Perhatian adalah pemberian jiwa: sebuah kondisi dimana kamu keluar dari dirimu menuju pada orang lain yang kamu cintai..

Kekuatan para pencinta sejati adalah bahwa mereka pemerhati yang serius. Mereka memperhatikan orang yang mereka cintai secara intens dan menyeluruh.

Perhatian: itulah rahasia agung dari cinta. Saat ia hilang, jiwa orang yang dicintai tersiksa, mungkin ia tak mengatakan, tapi ia merasakan.

Pekerjaan kedua bagi para pecinta sejati setelah memperhatikan, adalah menumbuhkan. Menumbuhkan sang kekasih untuk menjadi lebih baik dan berkembang. Inilah cintanya cinta.

Pertumbuhanlah yang membedakan cinta yang matang dengan cinta seorang melankolik. Penumbuhan memberikan sentuhan edukasi pada hubungn cinta.

Sukses pecinta sejati adalah seperti sukses cinta seorang guru pada muridnya. Saat nafas cintanya meniup kuncup pun mekar menjadi bunga.