Selasa, 09 Mei 2017

Selamat Datang Kasih...

Bismillah...

Masih sangat hapal, ketika itu setangah dari hapalan Ar-Rahman telah berlalu dilafadz dengan hikmat. Seorang aku yang sulit sekali meneteskan air mata, sejak saat itu berubah drastis menjadi wanita cengeng yang hal sepele saja bisa menangis lama dan tersedu. ntahlah... aku hanya memohon pada Allah perubahan itu adalah efek kelembutan hati.

Ya... sejak hari itu, hari bahagia dan penuh syukur, aku telah sah menjadi istri, menjadi menantu, menjadi kakak ipar, menjadi calon ibu. Gelar-gelar bahagia yang semua wanita menginginkannya.

Sepanjang hari-hari baru bersamamu, aku banyak belajar. Belajar mengenalmu dan hal-hal yang kau sukai dan tak kau sukai, belajar mencintaimu selepas akad yang sebentar saja bisa mengubah egoisnya aku jadi sosok penghiba, belajar menemukan hal-hal baru yang tercipta sejak kebersamaan kita, meskipun aku tahu kau juga banyak belajar tentangku, yang kadang-kadang menjengkelkan, kadang membuatmu harus tarik nafas dalam-dalam karena menghadapi mauku. Dan sabarmu selalu jadi pemikiran panjang di setiap malam-malamku, membuatku sadar betapa sayangnya Allah padaku mengirimmu untukku, untuk bersabar, untuk kuat, untuk ikhlas, untuk tersenyum, untuk tertawa, untuk menangis, untuk berduka, untuk bahagia dan untuk memasuki surga yang semakin terasa dekat setelah membersamaimu:-)

Kasih, Hai Kekasih hatiku...
Cinta yang kerap kau tanyakan selalu tak mampu kujelaskan
Rindu yang kau tanyakan saat sehari saja tak bersamaku takkan mampu kudetailkan
Pun segala rasa yang pernah kau ketahui dari luahan hatiku, dari caraku, dari bicaraku tak semua mampu terwujud di depanmu,
di depan Robb kita ketika dulu pertama kali mencium punggung tanganmu, kuluaskan maksud besarku pada Allah, bahwa syukurku melangit luas padaNya sebab mengirim pria tulus untukku sebagai jodoh. saat itupun aku meminta padaNya agar aku dimampukan untuk mencintaimu, agar aku layak menjadi bidadarimu sampai surga yang abadi.

Kasih... Hai Sahabat Surgaku
jauh sebelum kita bersama, jauh sebelum kita saling mengenal, jauh sebelum kita halal. Allah telah menuliskan takdir ini di Lauhul Mahfudznya, hingga pertemuan ini, pernikahan kita ini membuat aku makin yakin bahwa takdir-takdir Allah pada hambaNya adalah goresan takdir terbaik. Dia selalu ada untuk hambaNya. selalu ada sayang...

Panyabungan, 10 April 2017