sepotong kalimat ini kan slalu kusimpan rapi biarkan bertahta di singgasana nuraniku, terpilin kuat di serat-serat qalbuku adalah Sang Penganugrah yang mengijabah celahnya,,,
Kamis, 08 November 2012
tasbih itu seketika mendamba cinta
aku lupa ngasih tau sesuatu yang jadi titik pemula kisah tasbihku yang merindu.
Senin, 05 November 2012
La Tusrifuu
“Telah kami pesankan seorang manusia untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya.” (Al-Ahqaaf : 15)
“Beribadahlah kepada Allah, jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (An-Nisaa : 36
“ Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:”Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al-Isra : 23-24)
Rencana Allah itu jauh lebih baik...tak sekedar rencana yang sering ku tulis dengan pena, yang kemudian kuniatkan untuk sebuah proses pencapaian, pada hasilnya kuinginkan sebuah kemaksimalan, indah, bertabur hiasan-hiasan yang mungkin saja aku terpana lama olehnya. BUKAN...! rencana_MU jauh lebih indah dari itu. aku yakin...
kemarin pagi ada sebuah pelajaran indah yang kudapati. sebuah pesan yang sampai saat ini masih jadi pengobat risau yang tak jelas karena dunia.
sebuah kata2 yang mengharuskan aku terhenti menyiapkan bekal mengajar GMBB di kelas X. kata itu lah yang kemudian menjadikan pagi ini langkahku lebih tegap dari kemaren..
sehabis dari ruang piket, aku langsung berwudhu ke kamar mandi guru sambil melihat jam di hp yang selalu setia mengingatkan waktu2 penting untuk ngedate dengan-NYA. Hmm Dhuha Yuk Sholihah....
Musholla sekolah yang menjadi tempat ternyaman bagiku sebelum dan sesudah mengajar di kelas.Musholla yang sepi, damai dan aku suka pada jam2 segini belum terlalu ramai karena anak2 masih di kelas menunaikan tholabul 'ilminya
usai sholat, tiba2 saja ingat umak (red: my mom)..." sms ahhhh"
kulenggokkan jari2ku di tombol hp yang hurupnya mulai memudar... mungkin karena udah hapal saja posisi hurupnya makanya tetap bisa cepat,,hehe
"Bismillah...
Dhuha menyapa... mari membangun rumah indah kita di syurga...
doakan ika mak...
Allah titip rindu buat umak tercantikku di rumah..."
sent......slupsluppppppp terkirim...
gak adil jika papa tak di sms juga....
tak peduli papa akan baca saat itu atau beberapa jam kemudian... yang jelas saat itu aku benar2 rindu mereka berdua... Murobby perdanaku ..^_^
dengan editan di akhir kata2 sms
" Allah titip Rindu buat papa terhebatku"
terkirim....
ternyata papa yang duluan balas...
"iya nak... papa sedang otw ke Nurul 'ilmi, mau nyelesain tunggakan uang sekolah adik...
Insyaallah kita bangun sayank...
Papa selalu optimis untuk itu, tak pernah papa resah dengan kondisi apapun yang Allah persilahkan hadir untuk keluarga kita,,, papa hanya yakin perjuangan papa untuk kalian tak sia-sia.. kalian karunia terindah buat papa. papa tak pernah risau nak... makasi nak"
Allah... lagi2 aku terpuka dengan kata2 lelaki hebatku ini...
kawand... ada kata2 jangan resah/ risau yang selalu ayahku pesankan untukku...
la tusrifuu....
jangan resah...
jangan galau...
Subhanallah...
ingin rasanya saat itu mendaratkan hidung dan kening ini di punggung tangan kekar itu... hanya rindu yang kupunya saat ini. rindu yang sengaja ku bungkus rapi dengan do'a dhuhaku untuk kedua pahlawan terhebat milikku...
Bersyukur atas limpahan nikmat-MU.. menitipkan aku pada manusia teramanah seperti mereka.
meski sempit papa akan katakan lapang nak...
habispun masih dikatakan ada nak...
ada berjuta hikmah dari segala cobaan hidup ini... aku semakin tersadar ya Allah... semakin Menyayangi-MU...
pagi ini... seperti semalam... titip rindu buat raja rumah istana kami... sayangi ia Rabbi... sampaikan ia pada cita2 tertingginya...Aamiin...
selipkan bisik2 kasihku pada umak tercantik yang kumiliki... aku akan selalu jadi putri kebanggan buatnya...
“Beribadahlah kepada Allah, jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (An-Nisaa : 36
“ Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:”Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al-Isra : 23-24)
Rencana Allah itu jauh lebih baik...tak sekedar rencana yang sering ku tulis dengan pena, yang kemudian kuniatkan untuk sebuah proses pencapaian, pada hasilnya kuinginkan sebuah kemaksimalan, indah, bertabur hiasan-hiasan yang mungkin saja aku terpana lama olehnya. BUKAN...! rencana_MU jauh lebih indah dari itu. aku yakin...
kemarin pagi ada sebuah pelajaran indah yang kudapati. sebuah pesan yang sampai saat ini masih jadi pengobat risau yang tak jelas karena dunia.
sebuah kata2 yang mengharuskan aku terhenti menyiapkan bekal mengajar GMBB di kelas X. kata itu lah yang kemudian menjadikan pagi ini langkahku lebih tegap dari kemaren..
sehabis dari ruang piket, aku langsung berwudhu ke kamar mandi guru sambil melihat jam di hp yang selalu setia mengingatkan waktu2 penting untuk ngedate dengan-NYA. Hmm Dhuha Yuk Sholihah....
Musholla sekolah yang menjadi tempat ternyaman bagiku sebelum dan sesudah mengajar di kelas.Musholla yang sepi, damai dan aku suka pada jam2 segini belum terlalu ramai karena anak2 masih di kelas menunaikan tholabul 'ilminya
usai sholat, tiba2 saja ingat umak (red: my mom)..." sms ahhhh"
kulenggokkan jari2ku di tombol hp yang hurupnya mulai memudar... mungkin karena udah hapal saja posisi hurupnya makanya tetap bisa cepat,,hehe
"Bismillah...
Dhuha menyapa... mari membangun rumah indah kita di syurga...
doakan ika mak...
Allah titip rindu buat umak tercantikku di rumah..."
sent......slupsluppppppp terkirim...
gak adil jika papa tak di sms juga....
tak peduli papa akan baca saat itu atau beberapa jam kemudian... yang jelas saat itu aku benar2 rindu mereka berdua... Murobby perdanaku ..^_^
dengan editan di akhir kata2 sms
" Allah titip Rindu buat papa terhebatku"
terkirim....
ternyata papa yang duluan balas...
"iya nak... papa sedang otw ke Nurul 'ilmi, mau nyelesain tunggakan uang sekolah adik...
Insyaallah kita bangun sayank...
Papa selalu optimis untuk itu, tak pernah papa resah dengan kondisi apapun yang Allah persilahkan hadir untuk keluarga kita,,, papa hanya yakin perjuangan papa untuk kalian tak sia-sia.. kalian karunia terindah buat papa. papa tak pernah risau nak... makasi nak"
Allah... lagi2 aku terpuka dengan kata2 lelaki hebatku ini...
kawand... ada kata2 jangan resah/ risau yang selalu ayahku pesankan untukku...
la tusrifuu....
jangan resah...
jangan galau...
Subhanallah...
ingin rasanya saat itu mendaratkan hidung dan kening ini di punggung tangan kekar itu... hanya rindu yang kupunya saat ini. rindu yang sengaja ku bungkus rapi dengan do'a dhuhaku untuk kedua pahlawan terhebat milikku...
Bersyukur atas limpahan nikmat-MU.. menitipkan aku pada manusia teramanah seperti mereka.
meski sempit papa akan katakan lapang nak...
habispun masih dikatakan ada nak...
ada berjuta hikmah dari segala cobaan hidup ini... aku semakin tersadar ya Allah... semakin Menyayangi-MU...
pagi ini... seperti semalam... titip rindu buat raja rumah istana kami... sayangi ia Rabbi... sampaikan ia pada cita2 tertingginya...Aamiin...
selipkan bisik2 kasihku pada umak tercantik yang kumiliki... aku akan selalu jadi putri kebanggan buatnya...
Langganan:
Postingan (Atom)