Senin, 25 Agustus 2014

23 Tahunku Untuk Ibuku

Bismillahirrahmanirrahim

Pada Allah yg tak sekalipun meninggalkan aku dijurang keputusasaan, syukur tak terhitung pada-Mu wahai kekasih Yang Maha Kuasa, Ampuni aku..ampuni aku..ampuni aku wahai pemilikku..

Untuk seorang figur yang dakwahnya mengalir lembut dalam prinsip hidupnya, hingga padaku, semoga sampai mati aku setia dibarisan luar biasa ini hingga aku bertemu dengannya, dengan rasul yang masih risalahnya yang tertanam meski wajahnya tak bisa tergambarkan olehku.


Sempat aku berpikir bahwa definisi Kasih sayang itu tak bisa disederhanakan, sebab saat bersamaan aku sedang berada dalam kondisi kerinduan hitungan minggu padanya, pada sosok yang cintanya berkekalan dalam jiwa dan ragaku, ntah sampai kapan aku dapat mewujudkan baktiku yang tidak ada apa-apanya ini.

Padamu wanita cantikku, terimakasih tanpa raguku. terimakasih atas permintaanmu hari itu, memintaku untuk pulang dan membersamaimu, didekatmu, bersamamu, memelukmu, menemanimu, merawatmu ketika sakit, menjagamu ketika malam, menceritakan stok pengalaman indahku, menyembunyikan jauh derita bathinku, sebab... darimu juga hanya kudengar cerita indah, semua derita, lelah dan sakitmupun tersembunyi jauh di lembar terbawah catatan hidupmu.

Ibuku sayang, aku telah seperti ini, telah kuat meski masih dikuat-kuatkan..
ibuku sayang, aku sedang bahagia,
ibuku sayang, bukankah bahagiaku yang selalu kau impikan
ibu...ibu..ibu.. aku didekatmu


Ibu.. seperempat abad kurang duaku untukmu,
sepenuh cinta
kakak