Rabu, 17 Desember 2014

Ntah Apa Bekalku Menemui-Mu Kelak?

Bismillahirrahmanirrohiim...

"Ya Allah, aku meminta surga pada-Mu serta perkataan atau amal yang mengantarkan padanya. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari neraka serta perkataan atau amal yang mengantarkan padanya. Ya Allah, jadikanlah setiap takdir yang Engkau peruntukkan untukku adalah baik." HR. Ibnu Majah


Beberapa hari ini... merasa janggal dengan semua yang terjadi padaku, rinduku yang menjadi-jadi pada ayah dan ibuku di rumah, tangisku yang tiba-tiba saja tak bisa kukontrol dan kuakhiri padahal tanpa sebab dan kesakitan apapun. bacaanku yang kadang tetiba sampai pada kalimat-kalimat kematian, atau kabar yang kudengar akhir-akhir ini di dominasi perkara maut. bahkan beberapa orang yang dekat denganku tiba-tiba sudah dahulu menghadap-Mu dengan cerita kematian yang membuatku cemburu, membuatku sering berpikir bagaimana akhir hidupku?

 

"aku mengingat banyak hal  yang terjadi. menerka-nerka yang jarang kubayangkan sebelumnya, ntah apa maksudnya? ntah apa yang akan terjadi, sejenak bahkan aku ketakutan, ketakutan jika orang2 tersayangku yang duluan menghadap-MU. bahkan aku berpikir, biar aku saja yang duluan menemui-Mu sebab aku tak sanggup kehilangan mereka. ah... Robbi.. ketakutan seperti apa ini ya ALLAH. aku mengapa? 

 

Sudah banyak kedurhakaanku pada-Mu, sementara waktuku selalu masih saja Kau sediakan, mungkin mengajakku berbenah, jauhkan aku dari kelalaian. ya Tuhanku.. dekatkan aku pada-Mu sedekat-dekatnya, biarkan kenikmatan ini kepeluk erat, ketakutan kalau-kalau aku kehilangan rasa dekat ini, biarkan saja mata ini mudah menangis ya ALLAH, sudah lama aku menginginkannya, sudah lama aku ingin dilembutkan hati, sudah lama aku ingin jadi penakut, sudah lama aku ingin terisak, sudah lama aku ingin mesra pada-Mu semesra-mesranya, biarkan aku seperti ini ya Robb.

 

Robbi, sempat terpikir...saat seperti apa aku menemui ajalku. saat sedamai apa kondisiku, saat setenang apa pikiranku, saat sebersih apa hatiku, sebaik apa lisanku, sesuci apa prasangkaku, atau malah kebalikan dari itu, Nudzubillah ya ALLAH. Sungguh aku ingin menemui dalam sebaik-baik kematian, khusnul khotimah, aamiin. maka ajari hati untuk selalu berasaha memaksakan wujud titipanmu ini untuk selalu berada dalam kebaikan, sibuk dalam menjaga agamamu, repot memperbaiki mahdohku yang masih berantakan, menunjuki aktivitasku yang masih sering beralasan sibuk/malas untuk tidak bersegera menyeru dakwah jalan cinta-Mu. Allahku aku ingin menemuiMU dalam sebaik-baik keadaan...

aamiin Allahumma aamiin

 

Panyabungan, 18 Desember 2014