Karena Allah yang Maha Mengetahui tentangku, tentang bagaimana aku bahagia, tentang bagaimana aku tersenyum damai. Tentang harapan-harapan yang kuutarakan di pagi hariku, kukuatkan dalam sempurnanya pinta dipenghujung senjaku. selebihnya keserahkan pada-Mu yang lebih tahu segalanya tentang hidup dan matiku^^
Robbi... karuniakan selalu aku penampang jiwa yang lapang atas segala bentuk kehendak-Mu padaku.
disitu aku akan belajar meletakkan porsi semangatku hingga lukapun bagian kebahagiaan buatku^^
biarkan kaki ini lelah, biar saja jari ini kaku,biar saja mata ini terkatup, biar saja telinga ini berdengung, biar saja hati ini berkata-kata, tapi istimewakan untukku pundak yang nyaman, senyum yang ikhlas agar ketika mereka kecewa aku bisa meminjamkan bahu yang tak sebegitu kuat ini, menenangkannya dengan senyum yang tak begitu indah ini. walau hatiku rapuh lebih rapuh dari kondisi kuatnya hati mereka. tapi cukup Engkau saja yang tahu.
Akan kulalui sisa perjalanan ini seistimewa cara yang kurencanakan, akan kuberanikan menawar semua kesusahan untuk semua kebahagian mereka. setidaknya aku tak akan terpaku lagi pada kasarnya kehendak bathinku.
setelah ini kuupayakan menemui mereka dengan fitrah terlembut yang kupunya, telah kukubur kekerasan dasarku dalam-dalam biarkan saja menyesak aku bisa menahannya sampai Engkau hilangkan sesaknya, atau aku lupa aku sedang meredamnya. yaa... aku bahagia... aku sangat bahagia.... sangat bahagia sekali. Inshaallah.
kuutarakan padamu, padanya, pada mereka... tak ada yang lebih berharga bagiku kecuali pengakuan Robbku, tak juga lebih membuatku bersenang hati jika kau sanggup hadapi semua ini dengan upaya terhebat yang kau punya, jalani dengan kesempurnaan usaha, lengkapi dengan dahsyatnya syukur hingga di titik temu pintu terindah, kuliat kau, dia, mereka telah duluan bersila dalam damainya bahagia yang sebenarnya...
aku yang menyusul kalian, aku yang terlambat sebentang jarak, karena aku harus berhenti dulu sebentar mempertanggungjawabkan semua kepura-puraanku ini. tapi tak mengapa... aku telah siapkan jawaban sebenarnya jika kelak kau bertanya lagi, atau mereka menimbunkan tumpukan tanya untukku. akan kujawab dengan sebaik-baik jawaban...
untuk mereka yang sebegitu berharganya dimata hatiku
sebegitu sayangnya aku, sebegitu berharapnya aku...
aku bahagia pernah hinggap dalam kekhusu'kan do'a-do'a itu.
Ahhabbakalladzi ahbabtani lahu..
sepenuh rindu
SARIKA LUBIS
sepotong kalimat ini kan slalu kusimpan rapi biarkan bertahta di singgasana nuraniku, terpilin kuat di serat-serat qalbuku adalah Sang Penganugrah yang mengijabah celahnya,,,
Selasa, 28 Januari 2014
Kamis, 23 Januari 2014
Apa kabarmu shalihat?^^
Bismillahirrahmanirrahim…
Serupa dengan munculnya matahari pagi ini, masih menandakan
kita diberi kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahan yg dilakukan hari2
kemaren. Serupa dengan sebentuk kerinduan yang sengaja kujaga rapi untuk pertemuan selanjutnya yg lebih menyuburkan iman, menambah manisnya
senyum, membumbui tawa yang terselubung keakraban, menilai tetesan bening yang
sesekali hadir karena dosa makin menumpuk.
Setidaknya masih berbekal rasa bersalah pada Allah atas
nikmat yang belum sempat kita syukuri karena mata dan hati terbutakan oleh
kilau nikmat baru yang barangkali sebuah ujian penguat iman.
Adakah lagi kendala yang kadang membuat bosan menghadiri
perjumpaan itu? Semoga tidak… karena disela-sela perjuangan keduniaan ini aku
masih merasa kehilangan jika tak melihatmu tersenyum di lingkaran luar biasa
itu untuk beberapa pecan ke depan.
Harusnya kita selalu berbaik sangka pada tiap hal
menyakitkan yang bisa jadi terselubungi banyak hikmah. Harusnya kau ingatkan
aku untuk tak lupa menyapamu di setiap pergantian hari. Harusnya kau singgung
aku tentang sms rindu yang tak sempat ku konfirmasi. Ya… seharusnya…^^ tapi
batas kemanusiaan membuatmu memaafkanku atas hak yang tak sempat kutunaikan
karena lalaiku.
Apa kabarmu shalihat?
Semoga pagi ini awal liburanmu tetap terisi full agenda
bermanfaat, meski keahliaanmu masih membantu ibu memotong sayur atau
memboncenginya belanja ke pasar. Atau jika kau mulai sibuk dengan tumpukan
pakaian kotor yang menjadi dinas rutinmu setiap pagi di rumah itu, meski hanya
sekedar mengantarkan adik kecilmu ke sekolah, atau apapun jenis kesibukanmu
kuingin disana terbawa senyum sumbringahmu. Sebagai pertanda putri kecil sang bunda berubah title jadi anak gadis
sholeha yang tak mesti di suruh-suruh baru bergerak.^^(sihhiii… anak gadis
dank^^)
Apa kabarmu adik cantikku?
masih samakah ketukan jemarimu menghitung dzikir pagi petang penguat dzatiyah yang sama-sama kita jadi kan PR besar di liburan kali ini. Apakah pesona sinetron bersambung itu mengalahkan bayangan hadirku dan hadirnya dipenghujung rhobithohmu^^
masih samakah ketukan jemarimu menghitung dzikir pagi petang penguat dzatiyah yang sama-sama kita jadi kan PR besar di liburan kali ini. Apakah pesona sinetron bersambung itu mengalahkan bayangan hadirku dan hadirnya dipenghujung rhobithohmu^^
Masihkan sama banyaknya sujudmu di pendaran perjuangan ini
dengan di tempat nyaman pelukan ayah bunda itu? Bukankah sama-sama kita
diskusikan kemaren tentang perkataan Rasul kita
“ jika kau ingin membantuku, maka perbanyak sujudmu”
semoga ucapan luar
biasa ini makin menggema-gema di telinga dan hati kita, untuk meminimalkan futur
amalan yang makin mengancam kondisi.^^
Apa kabarmu pemilik jiwa yang lembut?
Hari ini, apa yang kau risau kan?
Bukankah harapan mereka berdua kau semakin dewasa dan
tertata, terjaga dan berharga…
Lantas kenapa musti kita bumbui dengan penyakit hati yang
terkadang melampaui batas pikiran pada laporan, tugas, kuliah dan banyak hal
lain yang mustinya ingin didahulukan. Ah… kemaren terpaksa galau
menghitung-hitung terbitnya godaan hati yang belum pantas diperpanjang. Meski realita
terasa membatasi kefitrahan maka terkadang kekerasan pada hati perlu kita
utamakan, dalam kondisi ini^^
Dinda… kuharap kau sedang baik-baik saja, dalam kondisi terjaga,
dalam kondisi bermanfaat. Doakan aku agar selalu membersamaimu dalam hal
baik-baik. Meski banyak hal tak baik yang akan sama2 kita ubah. Seperti janji
kita… sama-sama mempercantik mahkota-mahkota mawar berwarna ini, hingga
peradaban taman yang kita upayakan makin indah dan berharga..^^
WITH LOVE
^_*Rabu, 08 Januari 2014
senyumku, hakmu:-)
Bismillahirrahmanirrahim…
Disertai dengan segala bentuk keresahan jiwa, kelesuan jasad, keterkikisan harapan dan aku
tidak ingin juga iman inipun rapuh mengikuti ritme kealpaanku.
Robbi tunjuki selalu segala yang Engkau titipkan pada diri
ini agar senantiasa berbuat yang terbaik.
Aku rasa cukup tak layak bersimpuh separuh mau pada-MU,
begitu banyak mauku, tapi begitu minimnya usahaku mendekati-Mu. Aku hanya bisa
berkilah mendikte bathin agar aku dapat mewujudkan apa yang tak seharusnya
kupaksa terwujud. Ah barangkali aku mulai sadar, semua ini adalah sisi
kemanusiaanku. Tapi lagi2 salah menurut hati kecilku.
Allah… kuatkan jiwa ini. Jangan biarkan aku goyah dalam
semangat yg susah payah kubangun.
Sebenarnya tak ada alasan jelas yang patut kujadikan alasan
kenapa airmata ini makin tak terbendung,
makin menjadi di saat sang guru mengutaraakan betapa banyak hak2 saudara
kita yang kadang kita abaikan, hak senyum manis dari kita. Bukankah seharusnya setiap
bertemu dengan siapapun kita wajib setor muka paling manis dengan senyum paling
tulus yang mengubur dalam semua gundah yang hanya kita dan DIA yang tahu, ya…
itu seharusnya. Namun kenyataannya aku masih harus banyak membenahi maunya
bthinku. Robbi…Engkau Segalanya yang memantau jejeran inginku yang begitu
banyak untuk mereka.
Ajari aku untuk tetap mempeduliakan disisa yakin yang akupun
sudah tak bisa menjaganya
Pekanbaru,20 des 2013
Langganan:
Postingan (Atom)