Selasa, 25 November 2014

Aku gurumu nak



“Kau gagah diatara surya dan senja
Kau tak pernah meliuk meski terpanah kata asalan
Kau tegar berhadapan dengan keluh yang paling mencekam sekalipun
Kau... apapun yang terabik adalah kau
Dan Kau guru yang selalu paham denganku”

Robbi... kuhimpun do’a terbata sebab menyesal
Bantu aku menghadirkan wajah-wajah mulia itu
Bawa pikiranku mengenang tumpukan sabarnya
Kemudian membelok atas segunung tingkah dan acuhku
(salam penuh kerinduan untuk seluruh guru2ku)


Sejak kujalani kehidupan tanpa beban SKS, Aku mulai memaksakan diri agar ikhlas disapa sebagai seorang guru. Gelar duniawi seorang Sarjana Pendidikan Fisika yang sudah lebih dari setahun kulakoni membuat aku yakin bahwa bermuhasabah itu juga seperti ini. Yach... seperti sekarang, ketika di kelas menemukan sejuta tingkah, menghadapi seribu tanya, melakoni seratus sifat, mendetailkan sepuluh kebingungan namun tetap pada satu kekuatan, ya... aku gurumu nak.


Aku gurumu nak,
Yang dulunya juga tahu gerakan2 sepertimu, yang dulunya paham tipuan-tipuan sepertimu, paham kode-kodean sepertimu, paham alasan-alasan sepertimu, ah... banyak...
Semestinya kau tak harus tahu keluarbiasaan tingkahku dulu, cukup berkaca pada sikap baikku, itupun jika ada. Kalau tak kau temukan cukup pahami... aku gurumu nak...





Aku gurumu nak,
Guru muda yang memaksakan diri agar tampil sedewasa mungkin di depanmu, tampil serapi mungkin dihadapanmu, tampil sewibawa mungkin di matamu. Tak perlu kau tahu seperti apa kekanak-kanakanku, seperti apa lakon kebingunganku, seperti apa kesedihanku. Jikapun pada akhirnya kau tahu aku, cukup pahami... aku gurumu nak




Aku gurumu nak,
Guru yang tak sempurna, guru yang penuh cela kesalahan, guru yang hidup dipenghujung zaman, guru yang merasakan gejolak dunia, guru yang dirasa diam dalam tekanan keadaan, guru yang pergi pagi pulang pada jadwalnya, guru berbayar, guru material, guru anak bangsa. Namun aku gurunya manusia... pahamilah nak...aku gurumu


Aku gurumu nak,
Semoga aku mampu menjadi sebenar-benar guru,  terimakasih atas segala anggukanmu, perkataan turutmu, prestasi hebatmu, dan segalanya.

Sampaikan pada siapapun... ya..aku gurumu nak,
(SARIKA LUBIS)






Sabtu, 08 November 2014

AGAR HIDUP TAK SEKEDAR MENJALANI

Bismillahirrahmanirrahiim


"Berpetualanglah berawal mimpi-mimpi, setelah itu impikan lagi petualangan lainnya. Petualangan yang membuatmu kebal pada kesakitan dunia, mebuatmu tak ciut oleh gertakan-gertakan perantauan, membuat nyalimu beradu dengan genggaman prinsip, membuat hidupmu lebih hidup dan kau tau adkku sayang di wujudku yang tak seberapa ini selalu ada seribu bahkan jutaan milyar cinta yg selalu siap menyeka keringat lelahmu bahkan menyuguhimu semangat baru agar citamu terpeluk dan terwujud."

Adikku sayang... hanya melalui kata-kata yg membosankan ini aku mampu beradu argumen denganmu, sebab jika bertemu langsung spt kemaren aku takkan sanggup berkata banyak. terlalu lemah sisi kerasku jika berhadapan dengan wajah semangatmu, maka yg ada aku hanya akan beranjak meninggalkanmu di asrama itu dengan titik2 air mata yang sengaja kusembunyikan. bukan! bukan aku bersedih dinda, tapi aku terlalu malu, tak bisa memberi banyak hal untukmu. sampai hari inipun aku masih mempertanyakan kesanggupanku memperjuangkan semangatmu di depan hebatnya kemauanmu untuk mewujudkan semua permintaan mereka berdua. ah... akhirnya kau makin tahu dengan beban hidup ini. tak mudah kan sayang? tak semulus yang kita sangkakan waktu kita kecil dulu. tapi percayalah adikku sayang, tak ada yang lebih membanggakan lagi selain mampu berjuang terlepas dari indah atau tak indahnya hasil keputusan-Nya.

Adikku sayang...aku menaruh percaya yang luar biasa padamu, disamping aku berdoa banyak hal kebaikan buatmu, bagiku. mulailah sejak sekarang jika kau belum memulainya atau lanjutkan jika kau telah lebih dahulu memulainya tanpa komandoku. bersemangatlah, lebih bertaqwalah, cukupkan segala yg tak biasa dilakukan oleh orang2 yg ingin maju. bukankah kau sudah paham?

Adikku sayang...selamat malam... semangat belajar... semangat melukis rute2 curam menuju puncak impianmu, jgn jadi pengecut apalagi pembual.
bagiku kau adalah sosok pejuang.
melangkahlah ke depan. jika kau kesakitan... sesekali menoleh lah ke belakang kan kususul dirimu dinda membawa bekal pembalut lukamu meski tak sanggup aku sembuhkan. percayalah balutan itu adalah seikhlas2 inginku, maka jangan lagi ketakutan....

sekali lagi dk "AGAR HIDUP TAK SEKEDAR MENJALANI"


Sudut kamar kecil ini, 8 Nov 2014
sepenuh cinta untukmu adikku
SEMAR WIJAYA LUBIS