Rabu, 26 Desember 2012

kita tetaplah hamba...


kapanpun aku tetaplah hamba. dan Kau adalah Rabbku, selangkah saja aku merapat padaMU, seribu langkah tak sulit buatMu dekat padaku. Aku saja yang terlalu lelap...

 ingat kata-kata ini
"kita berada diantara dua ujung, kelahiran dan kematian
dan mati itu jauh lebih dekat
ntah bekal apa yang sudah terkumpul untuk menemui maut?"

kalau dibukunya Ust Salim A Fillah ada yang lebih nyentil ni ukh
" yang paling aku takutkan ialah keakraban hati dengan kemungkaran dosa, jika suatu kemaksiatan berulang kali dikerjakan, maka jiwa menjadi akrab dengannya hingga ia tak lagi peka dan mati rasa!!!






tadi malam, selepas pulang takdziah, aku dan sahabatku ini mampir di warung jus, sahabat manisku ini menatapku sambil berkata "ka, aku pernah baca, jika jiwa kita telah besar karena kerja2 keimanan ini, maka raga pun akan lelah mengikuti kemauan jiwa, tapi lelahnya bernilai..."
Subhanallah...
tak ada yang lebih dari kita ukhti... hanya semangat yang terkadang longgar ini yang kita punya. hanya hati yang selalu merindu ini yang kita bawa ditiap pergantian hari...

kita masih hamba yang dititip pada kedua insan berhati malaikat itu... bakti kita masih utuh untuk mereka... jadi mereka adalah cinta...hamparan cinta... bentuk cinta dan segala cinta...

menyibukkan diri bersama urusan indah ini...
adalah investasi indah juga buat ayah dan ibu.

siapa lagi... siapa lagi.....

aku beruntung menemukan wanita hebat seperti kalian berdua kawan..
ikatan kita sudah terlalu kuat. aku sayang kalian karena ALLAH.
jika berada diantara kalian aku merasa hawa segar. seolah2 setiap cerita kita adalah penguat buat perjalanan cinta berikutnya.
tetaplah seperti cahaya yang kurasa saat langkahku terlunta dalam samar- samar gelap.
ingin tetap berlomba menghapal Qalam indah NYA dengan kalian... seperti yang sering kita dengar. esok mak bapak kita menerima mahkota indah itu dari kita.
kawan... aku ingin tetapa bersemayam di satu ruang indah disetiap rhabithohmu..

sepenuh rindu
ika(yang tak pernah kalah karena kalian selalu membuatku menang..)


“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling mencintai…” [HR Muslim (54), Abu Dawud (5193), dan at-Tirmidzi (2689)]

“Walaupun engkau membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi niscaya engkau tidak bisa mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang telah mempersatukan hati mereka” (Al-Anfal: 63)

Ibnu ‘Aun berkata: Dari ‘Umair bin Ishaq, ia berkata: “Kami menganggap bahwa yang pertama kali diangkat dari manusia adalah persahabatan.” [Tafsiir Ibnu Katsir, QS. al-Anfaal: 63.]





Jumat, 21 Desember 2012

karena ibu adalah ibu

karena ibu adalah ibu, tak bisa terdefinisi olehku. sulit buat ku terjemahkan dengan keindahan apapun. rasanya tak sebanding. hanya Syurga... Syurga... Syurga untukmu bundaku sayang...
semua hari adalah cintamu, semua perjalanan ini juga berkah cintamu...
setulus hati
AKU MENCINTAIMU..
Esok aku ingin jadi sosok ibu yang luar biasa sepertimu..

Selasa, 11 Desember 2012

Akan lebih biasa

mengharapkan kembali kehadiran itu
dengan katub yang tak sesempurna bentuk kemarin
karena ini lebih, lebih dari sekedar bangganya sang daun ketika ditetesi lembutnya embun
walau hanya sewaktu, tak sempat bersapa dan mendalam.
namun benar-benar menyapu kerinduan
kerinduan yang terbiasa kunikmati
hingga kulupa ada apa dengan semuanya

menuju mimpi yang begitu indah kupercayai
dengan segala yakin dan keadaan yang mampu mengubah sorot mata hatiku
karena itu juga lebih, lebih dari sekedar setianya tanah pijakan saat kemarau yang setia merindu tetesan hujan
walau hanya sebentar berbentuk gerimis, namun bersapa menggenangi secara tepat. jelas itu rindu

menanyakan pada khayalku... ketika mataku menagih tanda
aku benar- benar melihat, menyaksikan dan menikmati
walau hanya sesaat, tapi segalanya tertinggal dan tersusun tepat di sebuah mimbar indah
berhias kedip-kedip anggukan, disebelahnya ada tanda-tanda pemastian
walau tak setepat lingkaran pelangi yang menjadikan makhluk terpana, menyisakan tanda percaya
tapi lebih dari goresan warna.

kupastikan
kan kuat,
kan kunikmati
karena sudah terbiasa dan akan lebih biasa

suguhan yang terlintas dimimpiku kemarin yang mampu memaksaku,
aku berani, berani selalu begini.
tanpa anggukan,
tapi berbinar diujung gapai yang kerap membayangi...
sederhana tapi menawan...

cukup!!!

Sabtu, 01 Desember 2012

inginku tak berlebihan

Memakai toga hitam milikku di oktober tahun depan
mencium takzim tangan kekar papaku dengan segala rasa banggaku padanya
memeluk erat sosok sholehah milikku
berbisik lantang ditelinga adik2ku bahwa mereka akan lebih hebat dariku

ALLAHU RABBI,,, tak banyak, bahkan hanya seremonial buat sebahagian manusia. tapi aku terlalu berambisi melihat senyum terindah papaku seperti cerita2nya ketika aku kecil dulu
" suatu saat nanti jika papa sudah tua, dan ika sudah dewasa. papa hanya punya satu mimpi, memajang semua photo keberhasilan kalian di sudut ruangan depan yang tak seberapa luas ini. cuma itu penawar impian papa. jadilah putri kebanggan papa, putri sholehah buat umak, teladan nyata buat adik2."

berulang-ulang papa selalu membisikkan hal yang sama padaku dulu, tepat setelah dia selesai sholat isya, dia selalu menghapiriku di kamar kecil kami, menggaruk2 kepalaku seolah2 ingin menambah nyenyaknya tidurku, atau hanya sekedar meriksa anti nyamuk hidup atau tidak di kamar itu.

atau  malam minggu jika aku tertidur di depan TV, papa pasti mengangkat dan memindahkanku ke kamar sambil minta tolong umak buat pasangin anti nyamuk...
hal ini juga dirasakan adik2ku...jika aku pulang kampung aku menyaksikan hal yang sama dilakukannya pada Iqbal, Eman, Yesi, Yuni dan Hani.

umak yang tak pernah lelah mengajariku untuk lebih baik, yang setia menanyakan kabarku di hampir setiap penghujung hari, yang ceritanya selalu penuh pelajaran, yang mengajariku masak, melipat pakaian yang rapi atau selalu mengingatkanku agar menjemur handuk setelah selesai mandi... intinya dari hal kecil dia mengajariku..
Ya Rahman betapa sayangnya kami pada mereka berdua...
tak ada alasanku meminimkan baktiku buat mereka. Mereka yang selalu ada untukku dan adik2ku, merekalah yang tak pernah terlihat lelah dihadapan kami.

aku ingin bersila bersama mereka di syurga kelak... Aamiin...