Selasa, 17 Desember 2013

Apa Kabar Jiwa Optimis?

Bismillah… Apa kabar aktivis, pejuang, penggerak, penulis, yang jelas hamba Allah yang bertaqwa? Dan bagaimana kabar iman yang bersemayam di bagian terpenting di hatimu?

Kini, dulu atau kapanpun ritual itu masih terjalani…kita tetap menamakan diri sebagai pejuang. Menjajakan misi meski tanpa gubrisan…  Biarlah… biarlah sebatas itu mereka tahu.
Oh… kau sedang berdoa kah? Doakan aku juga ya…

Apa kabar mata sayumu…? Yang menyimpan tatapan-tatapan baru untuk esok jika sempat mata ini di hargai kisah, karena begitu banyak jalan kenangan yang masih menari-nari meresmikan kejadian. Ya, kejadian itu. Yang sempat membakar nyaris sisi eleganmu. Tak ada malu atas lunglai asal batin berteriak peradaban, ya… tetap masih secuil… secuil yang kita punya namun berkahnya DIA yang tahu.

Dan Apa kabar isi pikiranmu? Masihkah memanas jika disantik oleh diam yang tak seharusnya. Atau beku karena bersuhu tak seimbang dengan lingkungan, dengannya, atau jangan-jangan dengan-Nya. Ah… lagi-lagi masih isi otak pejuang yang kubayangkan membersamai sisa jalan juang ini. Meski tak bergayut tangan lagi… mata batin masih terikat. Bersimpul padu bak tasbih bermakna atas nama dzikir untuk yang Maha Cinta. Kita bisa dengan mesranya memuja-Nya. Demikian harmonis, hingga tali-tali ukhuwah berantai tak tercerai… semoga… semoga saja ya…

Ya… apa kabar? Apa kabar? Apa kabar?!
Menggaung-gaung bagai rongsokan tanda tanya yang tertabrak, hai…aku terkurung di kotak kaca berbayang sama. Ingin teriakkan tanpa suara menandakan dendangku dendang tertahan. Tanpa nada, kiranya agar tak terhafal olehmu. Kau tetap pejuang yang menyeret apa saja yang akan dijadikan mahakarya yang tak biasa, meneriakkan hak agar menindih bathil, menyanyikan rasa agar sampai juga di sini, di sana, di mana-mana sebagai persamaan ingin…

“Akulah makhluk Allah yang peduli pada titipan awal kemanusiaan yang bergelar khalifah”
Itu katamu kan? Sehingga kuulang dan kumaknai… sampai aku hafal.
Pun jua, di antara retorika dan sorak-sorak itu pernah kau berucap.
“Mungkin, begitu resiko para pemikir besar, pekerja keras, pelayan sejati… di salah pahami… lalu akan di kagumi… sabarlah.

Wah… selesai juga. Tanda Tanya apa kabarku
dan aku tak lagi rindu.
Terakhir kutanya…
apa kabar jiwa optimis?
Sisakan senyum terbaikmu di sini, hari ini.
KITA PENYERU SEBELUM JADI APA-APA !!!


Senin, 16 Desember 2013

nasehat yang membekas itu kuukir lagi...

Bismillahirrahmanirrahim....


"Mereka merasa telah memberi ni'mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi ni'mat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan ni'mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar."
 (Al-Hujuraat Ayat : 17)

jangan izinkan sombong terbersit, jgn merasa paling berjasa, teruslah membersihkan hati dari bisikan keangkuhan model apapun... dan berfastabiqul khairat tanpa embel2 puji kemuliaan makhluk...

Minggu, 03 November 2013

kadang... perbedaan itu yg memaksa kita tetap bersama :-)


hanya Allah... hanya DIA satu-satunya yg selalu tau,, tentang kesakitanku... kesakitanmu... kesakitannya... kadang, ya kadang:)

namun semua bahagia kita terhimpun jadi bahagian kesempurnaan rasa bangganya saling mengenal,..

Subhanallah... atas semua kenangan ini, aku bersyukur, selalu bersyukur:-)


"tetaplah seperti ini, tetap jadi sosok2 ini, yang unik, yang aneh, yang melengkapi dan tentunya selalu berusaha menebar kebaikan disisa umur yang ntah siapa yang akan duluan sampai. agar kelak 1 atau 5 atau 10 tahun lagi jika kita bertemu lagi aku makin mudah mengenalmu, mudah mengumpulkan semua memory tentang cerita kita...dan disitu kita duduk begini lagi dengan hamparan syukur yang lebih luas lagi, dengan hiasan senyum yang lebih manis lagi dan tentunya beban dakwah yang makin menjadikan kita tetap bersama di jalan ini, jalan percayanya kita menitipkan semuanya, hingga hanya pengakuan Robb kita sebaik-baik tujuan,,,"




 Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub,
qadijtama-at 'alaa mahabbatik,
wal taqat 'alaa tha'atik,
wa tawahhadat 'alaa da'watik,
wa ta ahadat ala nashrati syari'atik.
Fa watsiqillahumma rabithataha,
wa adim wuddaha,
wahdiha subuulaha,
wamla'ha binuurikal ladzi laa yakhbu,
wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik,
wa jami' lit-tawakkuli 'alaik,
wa ahyiha bi ma'rifatik,
wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik...
Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir.




Rabu, 23 Oktober 2013

pergilah...sejenak

aku paham...
mengerti dan merasakan...
sisakan kepercayaan untukku yang tak percaya lagi pada batas yang tak jelas
pergilah!!!
jauh sampai aku tak melihat
sampai aku tak menatap kebelakang

pergi!!!
cepat...
agar aku sempat berempati lagi pada jiwaku..

Rabu, 09 Oktober 2013

SUDAH MALAM DAN DISINI TETAP TERANG :)

Lillahi.... Hanya ALLAH Yang Maha Kuat
Rabbi... jika saja nikmat berlelah ini tak kau titip padaku ntah bagaimana dungu dan arogannya jiwa dho'if ini
aku tak ingin berhenti, karena kutahu aku tak baik, aku ingin dengan semua ini aku membaik
meniti jalan yang KAU pilihkan ini sehing aku berhak dalam kebaikan
Rabbi... cukupkan aku dengan rasa takut jauh dari-MU, hingga aku kuat dan bertahan...

Allah... aku ikut mau-MU saja...
karena semangat yang memudar yang saban hari ingin kuperbaharui ini yang menjadi milik utuhku bersama indahnya aliran Rahman dan Rahiim-MU

Rabu, 04 September 2013

menangis itu lebih pantas

Bismillah...

bukankah janji Allah itu pasti?
lantas bagaimana mungkin hal ini yang melemahkan...
Robbi... ku ingin perbaharui kembali niat-niat ini ... ingin kuadukan semua pada-MU betapa hal ini tak pernah kuharapkan.

luar biasa memang cara-Mu menyelamatkanku, menjaga hati dan diriku.
selamanya aku ingin disini... tak mau lepas dari-Mu ya Robbi...

Senin, 15 Juli 2013

Persembahan



Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah… selesai sudah karya kecil itu, karya kecil yang membesarkanku...karya yang memberiku sejuta pengalaman, pemahaman dan membuatku makin mengerti perjuang. ALLAH, how can I live withoutYOU. Allahummasholli‘alaMuhammad, Assalamu’alaika ya Rasul…


Terimakasih yang tak terhingga buat kedua malaikat hebatku. Orang tua luar biasa dalam mendidikku.
Papaku  Abdul Kadir Lubis S.Pd, lelaki cerdas dan berwibawa, ensiklopedia buatku, tempat bertanya, menangis, berdebat dan semuanya… terimakasih papaku, bersabarlah dengan semua ujian ini, ika yakin kita bisa melewatinya, Allah punya cerita indah buat Papa esok seusai lelahmu berbalas berkah sampai syurga... Ika sayang papa…rindu papa... rindu bercerita, rindu belajar berhitung, rindu belajar mengaji... ah... memang kau papa terhebat...

Umakku Lanna Sari Lubis, tanpamu ntah bagaimana bisa aku seperti ini, wanita terlembut yang dikirim Allah untukku, ibu luar biasa yang selalu mengingatkanku tentang akhirat… kakak sayang umak… do'akan aku mak bisa menjadi ibu luar biasa sepertimu kelak, yang tak bosan mendengarkan kami ber 6, selalu berdo'a buat kami, selalu menanyakan kabarku, kau takut hari-hariku di iringi luka, esok kan kujaga putra-putriku selayaknya penjagaan cintamu padaku lewat nada-nada cemasmu.
aduch bundaku sayang... aku kembali ingat sedari kecil dulu kau mengajari arti hidup sebagai wanita, menjemur handuk pas habis mandi, bersihkan tempat tidur, semuanya ibu,,, semua maumu hampir kupahami, maka kupinta pada Rabb kita syurga itu memang layak untukmu...

Adik-adikku yang selalu mencintai dan menyayangiku,
Iqbal Hanafi Lubis (adik yang kuat dan penurut, ayo bro kakak tantang semangat juangmu. masa depanmu masih panjang dinda... maka rapikan shalatmu, kembali buka Al-Quranmu, lawan jiwa mudamu yang terkadang salah, do'a kakak selalu mengiringimu dk... sebagai balasan kasihku padamu, dulu di saat kita masih SD ketika ada orang yang membuatku menangis maka kau orang pertama yang membelaku, membalas mereka. ah kau memang pahlawanku dinda. maka seterusnya jangan pernah kecewakan kakak), 

Semar Wijaya Lubis (kakak harap kau harus lebih hebat dariku adik sholeh, sejak kecil kau memang sangat cerdas, ada saja akal-akalanmu membuatku menangis dan merajuk. tapi rasa bersalahmu terkadang membuatku merasa lebih bersalah. hei dinda bukankah kau dulu rajin mengaji, rajin menghapal surah-surah Al-Quran, maka kutanya padamu dk, sudah usai kah masa berleha-lehamu? semangatlah kembali, kutantang kau dinda, sampai mana kehebatanmu melawan dunia ini. hingga ku ingin esok kau lah orang hebat itu), 

Yesika Lubis (Adik cantikku, paling sholeha, ayo dk kita lomba menghapal Quran lagi, ah.. kau hampir dewasa dk, keanggunanmu membuatku iri, luar biasa memang umak menitipkan petuah kewanitaan padamu, aku jadi tak sabar pulang berbagi cerita dengan adik perempuan hebatku, bercerita shiroh shabiyah yang pernah kau tanya dulu, menghadiahimu jilbab-jilbab panjang yang kau pinta ketika kau SD dulu atau mengerjakan pekerjaan dapur berdua denganmu sore-sore.),

Yunika Lubis (jangan keras kepala lagi ya sayang, rajin belajar biar makin mantap Rankingmu. kau memang pendiam dk, tapi diam-diam terkadang kau lebih jeli dari pada kami, selalu merasa masih jadi si bungsu. Biarlah keunikanmu ini menandakan betapa beruntungnya kami punya adik keras kepala sepertimu yang tak pernah mau kalah, prinsipmu ini yang menjadikan kita hampir sama dk...:), 

Hanika Lubis (Si bungsu yang tomboy, yang selalu jadi bahan tertawa di rumah sederhana kita. tapi kau memang pintar dek sama seperti abg jaya, pantas saja kalian selalu kompakan di rumah. ah kau yg buat kakak selalu rindu, bantu umak di rumah ya dk..) Kakak sayang kalian, harapan kakak kelak kalian harus lebih hebat dari kakak. Kita akan jadi cahaya mata buat papa dan umak sampai syurga. Aamiin…


Untuk  Murobbiah2ku, Guru/dosen, Ustadz/ah, rekan-rekan dakwahku, sahabat2ku. semua yang mengenalku dan yang pernah menitipkan rasa indah di hatiku.. terimakasih banyak atas segalanya, moga Allah selalu merahmati kita hingga syurga. Aamiin ya Allah.


 


Pekanbaru, 12 Juli 2013
with love^^

inipun berkah

Bismillah...
Allah tak kutahu apa mau-MU dariku,
yang ku tahu aku hanya ingin bersama-Mu melalui semua masa...
Allahku... tak perlu ku bersedih apalagi merintih karena jalan-Mu jelas Kau peruntukkan untukku
seharusnya tak ada resahku pada takdir-MU
ya Robbana aku ingin tetap berada disini, bersama yakinku pada-Mu
selamanya...

Senin, 01 Juli 2013

Kelak... kitalah bidadari kebanggaannya :-)

Bismillahirrahmanirrahim...
Salam rindu untukmu adik shalihatku.











Persis  tujuh tahun yang lalu, mungkin perasaanmu hari ini sama dengan perasaanku waktu itu.
dilepas si umak sayang dari rumah sederhana kita untuk melanjutkan tholabul 'ilmi di penjara suci itu.
kini dirimu yang melanjutkan episode rindu-rindu itu...
semangat adikku... doa kakak untukmu


jika kau rindu nanti pada mereka berdua, lafazkan kalam-kalam suci itu. kirimi mereka berdua bingkisan do'amu di setiap penghujung hari.

ah... baru kemaren rasanya mengajarimu berjilbab dk, baru kemaren juga rasanya main masak-masakan denganmu.
kini kau hampir dewasa, seperti kata ibu, jilbab lebarmu kini mengingatkan ibu pada kakak...
kau tahu dinda... betapa terharunya aku, tak tertahan tetesan bening ini membayangkan tubuh dan wajah cantikmu telah tertutup rapi. seperti harapan dan do'a-do'aku. Kelak putri-putri shalihat si ayah akan jadi bidadari kebanggan buatnya...


adikku sayang... berjuanglah... berbenah lah... moga kelak kitalah bidadari kebanggaan mereka
ciptakan syurgamu disana, di ruang sempit itu, di dunia berpagar ketat itu agar kau betah dan bertahan.
pelajari segala yang kau anggap bermanfaat untukmu, untuk kita...
menjelmalah jadi wanita sholeha..
great job adikku sayang... YESIKA LUBIS...

salam sayang
KAKAK

Kamis, 16 Mei 2013

setia bersama :-)



Bismillahirrahmanirrahim…
kuintip warna hari dari celah jendela yang tepat di atas jangakaun mataku
Sedikit airmata langit masih tertetes
Antara reda dan gerimis:-)

Susah buat mengungkapkannya… menderu-deru jika kutahan. Ah, tidak juga. Kan hampir di setiap hari kau rasakan. Aku juga, setiap melihatmu kutelusuri rasa ini ….
 Darimu kudapati sejenis takluk disaat amarah mengalir ke ubun
 bersamamu juga kucegah dendam atas nama kalimat peradaban
denganmu kukuliti lapisan ari sang gundah demi sebongkah jaya yang ntah kapan tapi pasti
genggamanmu yang mengakhiri kerasnya sikapku
satu lagi, tali-tali yang berepisode itu yang mampu mengubah kelatnya  prinsip hidupku…

duhai MAHA CINTA, kusapa hamba cintamu disisa hari yang semakin habis.  telah tergambar satu-satu, Kemarin tlah kupajang di dinding-dinding cerah, nama-nama itu pemenuh semangatku.
Yang sedang berkobar, aku cinta
Yang sedang meruncing senjata, aku cinta
Yang menata taman, aku cinta
Yang meniti jenjang, aku cinta
Yang menjahit sobekan, aku cinta
Yang redup tapi yakin menyala, aku cinta
Yang mengenal cinta…. Aku cinta,aku sedang mencinta, sedang menyemai cinta untuk kita…
kuselesaikan ukiran jiwa ini lewat ritme ketukan jari yang bersaksi atas nama Tujuan, kuingin kau paham… Aku setia bersamamu… InsyAallah selamanya.
(special ---keluarga, semua murobbi2 hebatku, sahabat2 dakwahku,kakak/adik, semua yang pernah menorehkan rasa cinta di mimbar indah hatiku. Love u cos ALLAH)