Sabtu, 20 Agustus 2016

Seperempat Abad Yang Kutangisi

Bismillahirrahmanirrahiim...

Pagi yang selalu setia hadir menghadap hari baru, mungkin aku pantas belajar setia darinya. Setia pada garis hidup terbaik menurut-Nya. Sesetianya pagi baru menemui sisa usia yang Allah jatah untukku. aku...akan selalu memupuk cinta ini setinggi yakinku pada takdir-takdir ajaib-Nya terhadapku

25 Tahun hidup bergelimangan nikmat sehat, berselimut hangat kasih sayang kedua orang tua yang selalu perhatian padaku, dikaruniakan adik-adik membanggakan, sempurna bagiku keluarga ini.meski benteng kokoh keluarga ini kadang dihadang prahara, namun Allah selalu selamatkan dengan cara-cara indah-Nya. cara-cara spektakuler itu yang mengajari aku dan adik-adikku tumbuh menjadi pejuang dalam skala keluarga sederhana kami, ya...rumah syurga penuh taburan cinta itu.

Pada teman-teman yang selalu menyayangi, selalu ikhlas membantu. tempat kerja plus rekan kerja yang damai. Kesibukan dakwah yang membantu bangunan jiwa kembali terbangun. bisnis kecil yang selalu di berkahi sehingga lumbung kecil bernama pengabdian pada orangtua dan adik-adik tetap bisa dijalani.
Ah.. ya Robb...  Aku bersimpuh sedalam nikmat yang kau beri ini. ajari aku untuk selalu taat pada-Mu.

Pun di saat aku mulai ragu pada kemampuan dan kemauanku,Allah tempa diri ini menjadi guru, aku memburu banyak berkah di lingkungan ini. aku berusaha kuat membersamai-mujahid-mujahidah kecil ini untuk turut andil menggelari diri sebagai generasi Robbani nan Qur'ani.Ah...kau tahu kawan, ini episode hidup yang sebelumnya tidak pernah tertulis dalam target hidupku. tapi tenyata Allah beri kesempatan memupuk kelembutan jiwa lewat tingkah polah anak-anak penuh tingkah menakjubkan ini. Sungguh, jika dipilihkan, aku memilih mereka sebagai teman terbaik dalam mengarungi kehidupan serbaabu-abu ini.

Nanda, jika kelak kalian dewasa dan bisa baca blog bunda ini. Ketahuilah nak... sebenarnya kalian yang mengajari bunda, dari kalian bunda mendidikhati untuk lembut, meredam amarah yang kadang susah payah bunda kuasai, memberi senyum terbaik meski lelah mendominasi,berbahasa halus meski kadang intonasi sempat membludak, dan pada akhirnya belajar jadi sebenar wanita dengan fitrah keibuan, yang baru dengan kalian semua ini hampir mumtaz bunda pelajari. meski masih jauh dari ideal. terimakasih nak... tetaplah jadi guru kecil yang menakjubkan bagi bunda. nanti,jadi apapun kalian cukuplah ejaan tahfidzul Qur'an itu jadi penanda engkau sebenar generasi sholah cerdas unggulan harapanku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar